Iringan Tari Tradisional (Materi
Seni Budaya SMP Kelas 8 - Halaman 88 s/d 93)
A. Jenis Musik Iringan.
Keragaman
iringan tari pada dasarnya hanya dibedakan atas dua bentuk iringan yaitu
pentatonic dan diatonic.
1. Pentatonis.
Pentatonic merupakan iringan yang bersumber pada alat -
alat music tradisi.
2. Diatonis.
Diatonic bersumber pada alat - alat
music modern.
Namun
demikian pada perjalanan waktu kedua jenis notasi music ini sering berdampingan
untuk mengiringi tarian. Jadi setiap dalam music memiliki dua notasi tersebut.
Iringan tari hampir di semua negara hanya menggunakan kedua notasi iringan
tersebut, yang membedakan hanya alat yang digunakan.
Perbedaan
penggunaan alat akan berdampak pada bunyi yang dihasilkan. Perbedaan bunyi ini
berakibat pada respon gerak yang ditimbulkan.
1.
Respon
Gerak yang Berlawanan dengan Iringan.
Yaitu respon gerak yang dilakukan dengan
gerakan dinamis dan penuh kekuatan, sementara music yang digunakan mengalir dan
lembut.
2.
Respon
Gerak yang Sesuai dengan Iringan.
Yaitu gerak yang dilakukan mengikuti
dinamika iringan tersebut. Jika iringan dilakukan dengan music mengalir, maka
gerak yang dilakukan juga akan mengalir. Jika music yang digunakan menghentak
gerak yang dilakukan juga akan dinamis dan penuh dengan energy.
Musik
yang digunakan dalam tarian disebut iringan tari. Ada beberapa macam bentuk
iringan yang digunakan untuk mengiringi tarian.
1.
Iringan
Tari Internal.
Iringan tari yang terjadi karena gerakan
– gerakan penari itu sendiri misalnya suara tepukan tangan ke tubuh, hentakan
kaki ke lantai, serta bunyi – bunyi lain yang timbul disebabkan oleh pakaian
atau perhiasan yang dikenakannya. Beberapa contoh iringan internal pada tari
tradisional misalnya Tari Saman dengan tepukan tangan ke tubuh dengan selingan
nyanyian, tari berlian dengan gemerincing gelang – gelang logam yang dikenakan
penari, bunyi piring – piring dengan logam yang dikenakan pada tari lilin,
serta pada tari Gending Sriwijaya yaitu jentikan – jentikan kuku logam yang
dikenakan penari.
2.
Iringan
Tari Eksternal.
Iringan tari yang dilakukan oleh orang
lain, baik dengan kata – kata, nyanyian maupun dengan orkestrasi music yang
lebih lengkap. Jadi iringan tari tidak lagi dilakukan oleh penari sendiri, akan
tetapi dilakukan oleh orang lain atau lebih dikenal dengan pemusik. Pemusik
bisa menggunakan macam – macam alat music orkestrasi atau gamelan yang lebih
lengkap atau dengan kata – kata, nyanyian maupun vocal lainnya. Iringan tari
Eksternal itu dapat dilakukan dari nyanyian, kata – kata, pantun, permainan
alat – lat music sederhana sampai orkestrasi yang besar yaitu music simfoni,
perangkat gamelan salendro maupun pelog, music tradisi talempong dan juga
iringan – iringan suara atau music rekaman.
B. Fungsi Musik Iringan.
Pengetahuan
tentang iringan tari penting karena dapat membantu menentukan dan memilih atau
membuat iringan sesuai dengan tema yang diinginkan. Iringan tari juga akan
membantu dalam melakukan eksplorasi gerak. Iringan didalam tari merupakan satu
kesatuan. Melalui iringan tari suasana dapat dibangun. Iringan tari juga
memberi irama pada setiap gerak yang dilakukan. Pengetahuan tentang iringan
tari semakin banyak akan semakin baik sehingga memiliki banyak pilihan.
Musik
sebagai pencipta suasana. Musik dapat dipilih sesuai dengan suasana yang
dibutuhkan oleh tari. Iringan tari sebagai penciptaan suasana dapat berlawanan
dengan suasana tarinya. Didalam tari tradisi lebih banyak dipergunakan music
pengiring yang memiliki sifat atau watak yang sama dengan sifat atau watak
tarinya.
C. Membuat Musik Iringan.
Di
samping pertimbangan ritmis dan suasana rasa, iringan tari juga dipilih
berdasarkan gaya dan bentuknya. Didalam tari – tarian tradisi di Indonesia,
pelaksanaannya selalu diiringi oleh music – music daerah yang bersangkutan,
yang memiliki bentuk dan gayanya yang khas, musiknya selalu tampak serasi
dengan gaya dan bentuk tariannya.
Ketika
mendengar gamelan Jawa, Sunda, bali serta music Melayu dari daerah Sumatera,
akan terbayang gaya tarian masing – masing. Ada hubungan erat antara gerak tari
dengan ekspresi tarinya. Pada tari dengan gaya gerak klasik, kerakyatan atau
yang bersifat kedaerahan memiliki iringan music sendiri yang lebih sesuai.
Hubungan
tarian dengan music pengiringnya dapat terjadi pada aspek bentuk, gaya, ritme,
suasana atau gabungan dari aspek – aspek itu. Banyak cara yang dapat dipakai
untuk mengiringi sebuah tarian. Semua cara yang dipakai, dasar pemilihannya
harus dilandasi oleh pandangan penata iringan dan maksud penata tari, dengan
demikian iringan dan tari selalu menyatu. Iringan tari dipilih untuk menunjang
tarian yang diiringinya, baik secara ritmis maupun emosional. Dengan perkataan
lain, sebuah iringan tari harus mampu menguatkan atau menegaskan makna tari
yang diiringinya agar selalu selaras seirama serta serasi.
Comments
Post a Comment