Kerajinan Serat (Materi Prakarya SMP
Kelas VII – Halaman 3 s/d 31)
Indonesia dinyatakan
sebagai negara dengan tingkat bio diversitas tertinggi kedua di dunia setelah
Brazil, yaitu negara yang memiliki keanekaragaman spesies makhluk hidup, hayati
dan ekosistem yang ada di daratan dan lautan. Fakta tersebut menunjukkan
tingginya keanekaragaman sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Letak
geografis tanah air kita telah memberikan keuntungan kepada bangsa Indonesia.
Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahkan kekayaan alam dengan beragam bentuk
dan keunikannya. Oleh karena itu, kita harus memuji Tuhan Yang Maha Besar atas
ciptaan – Nya tersebut. Sebagai makhluk ciptaan – Nya,kita patut mensyukuri apa
yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada kita. Manusia yang bersyukur adalah
manusia yang selalu menerima pemberian Tuhan dengan rasa suka cita dan
penghargaan yang mendalam melalui berbagai tindakan. Indonesia memiliki
kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan banyak bahan alam
yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia telah
dikenal luas di manca negara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif,
inovatif dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi.
Oleh sebab itu, Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan yang
dibuat dengan proses yang lebih mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya
mesin.
Selain kekayaan alam,
manusia juga dianugerahi kelebihan oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa akal
sehingga manusia mampu mengapresiasi, mencipta dan berkreasi dengan berbagai
media ekspresi. Kemampuan ini pun harus disyukuri dan selalu diapresiasi. salah
satunya dengan cara mengeksplorasi keunikan dan keindahan karya kerajinan
Indonesia. Sebagai makhluk sosial, tentunya kita wajib menghargai seluruh karya
ciptaan manusia.
Budaya merupakan hasil
dari olah rasa dan karsa manusia. Kekayaan budaya Indonesia menjadi modal
munculnya keberagaman produk kerajinan Indonesia. Produk kerajinan tersebut
diantaranya berasal dari bahan alamyang banyak tersebar di bumi Indonesia. Oleh
karena itu produk kerajinan yang dihasilkan dari setiap daerah memiliki kekhasan.
sejak dahulu masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai
alat untuk kebutuhan hidup sehari – hari. Kini kerajinan berkembang fungsinya,
dapat sebagai hiasan, baik interior maupun eksterior.
A. Pengertian Serat Alam.
Bahan
serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan – potongan komponen yang
membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus bahasa Indonesia, serat
adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan
molekul penyusunnya terorientasi, terutama kearah panjang. Serat kapas misalnya
memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 (1 sampai dengan 1000).
Istilah
serat sering dikaitkan dengan sayur – sayuran, buah – buahan dan tekstil.
sayuran dan buah – buahan merupakan makanan berserat tinggi yang sangat baik
bagi system pencernaan makanan. Serat sebagai bahan baku tekstil adalah serat –
serat yang digunakan untuk aplikasi tekstil. Serat merupakan bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Sebagai bahan baku dalam pembuatan
benang dan kain, serat memegang peranan penting. Sifat serat akan mempengaruhi
sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari pengolahan secara mekanik
maupun pengolahan secara kimia. Bahan baku tekstil ini merupakan bahan pembuat
pakaian dan kebutuhan lain.
Bahan
serat alam dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Beberapa bukti
sejarah mencatat bahwa bahan serat alam sudah dipergunakan sejak tahun 2640 SM.
Negara yang pertama kali mengolah bahan serat alam adalah Cina. Cina sejak
dahulu sudah menghasilkan serat sutera. Cina sangat tertarik dengan serat
sutera yang dihasilkan dari ulat, bahan ini diolah menjadi benang untuk
kebutuhan produk tekstil. Selain serat sutera, bahan serat alam lainnya berupa
kapas. Pada tahun 1540 SM telah berdiri industry kapas di India.
Dalam
perkembangannya, bahan serat alam digunakan di berbagai negara lainnya, seperti
serat flax yang pertama digunakan di Swiss pada tahun 10000 SM dan serat wol
mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 1000 SM. Selama ribuan tahun,
serat flax, wol, sutera dan kapas telah melayani kebutuhan manusia paling
banyak sepanjang masa. Pada awal abad ke – 20 mulai diperkenalkan serat buatan.
Hingga saat ini telah bermacam – macam jenis serat buatan diproduksi.
Produksi
bahan serat alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan stabil. Namun persentase
terhadap seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat
kenaikan produksi bahan serat buatan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan
ketersediaan bahan serat alam sangat terbatas. Untuk memproduksi bahan serat
alam juga dibutuhkan iklimyang mendukung.
Kondisi
musim kemarau ataupun musim penghujan dapat mempengaruhi produksi bahan serat
alam. Sifat bahan serat alam ada yang tahan akan iklim kemarau maupun kondisi
musim penghujan. Meskipun bahan serat alam pada umumnya memiliki karakteristik
yang sehat, tetapi dari sisi jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya tentu
mengalami hambatan. Jika bahan serat alam ini diproduksi terus – menerus akan
mempengaruhi harga pasar. Semakin langka ketersediaan bahan serat alam,maka
semakin mahal juga ongkos produksinya. Hal ini akan meningkatkan harga jual
produk di pasar.
B. Jenis Dan Karakteristik Bahan
Serat.
Bahan
serat alam berasal dari alam. Limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. bahan
serat alam yang dimaksud adalah bahan organic yang tidak diolah kembali melalui
proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan
diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang
berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral. Dalam hal ini, kita akan mempelajari
dan focus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja.
1.
Serat
Dari Tumbuhan.
Serat yang berasal dari tumbuhan dapat
dilihat berdasarkan bagian – bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki
kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang
diinginkan sebagai bahan baku produk tekstil memiliki persyaratan. Diantara
persyaratan tersebut adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut),
permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.
Adapun serat yang berasal dari tumbuhan
dapat diklasifikasi menjadi empat sebagai berikut :
a.
Serat
dari Biji.
Tumbuhan memiliki biji yang beraneka
ragam. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan
serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Meskipun begitu, saat ini
kapas dan kapuk sudah jarang dipergunakan untuk bahan baku produk tekstil. Hal
ini disebabkan peminat kapas dan kapuk sudah mulai berkurang. Kapas lebih
banyak dipergunakan orang sebagai bahan kosmetik dibandingkan untuk produk
tekstil ataupun kerajinan lainnya.
b.
Serat
dari Batang.
Setiap tumbuhan memiliki batang.
Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan lainnya.
Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang
berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo /
ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami,
urena, kenaf dan sunn.
c.
Serat
dari Daun.
Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan
serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun,banyak orang emanfaatkan serat dari
daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya serat daun mending (purun
tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun
sisal dan daun henequen.
d.
Serat
berasal dari Buah.
Tumbuhan yang memiliki buah sangat
banyak dan beragam. namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi
bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan
serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah. sabut
tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat.
Sabut buah kelapa memiliki banyak
manfaat. semua jenis sabut, mulai dari sabut yang memiliki serat panjang, serat
pendek, hingga debus abut dapat dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan
sebagai serat hanyalah yang memiliki potongan – potongan panjang. Selanjutnya,
serat ini diolah kembali menjadi bahan baku.
2.
Serat
Dari Hewan.
Serat yang berasal dari hewan banyak
disukai oleh negara – negara Eropa. serat tersebut memiliki tekstur yang lembut
dan halus. Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang – orang yang tinggal
di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini. bagian hewan yang
dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai
bahan baku serat produk tekstil diantaranya staple dan filament. Di bawah ini
dijelaskan penggolongannya.
a.
Serat
dari Stapel.
Stapel merupakan serat yang berbentuk
rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer,
mohair, kelinci dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah
wol dari bulu domba.
b.
Serat
dari Filamen.
Filamen merupakan serat yang berbentuk
jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang
digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu
dipintal menjadi benang.
Karakteristik
bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti
kehalusan, kekuatan, daya serap dan kemuluran atau elastisitas. Bahan tekstil
dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti bahan terasa
dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap
jamur dan mudah terbakar.
Sementara
serat sutra mempunyai ciri – ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak
mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari
daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti
rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah
dihancurkan. Serat wol mempunyai ciri – ciri agak kuat, tidak berkilau,
keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi dan merupakan penahan panas
yang bail, tahan terhadap jamur dan bakteri.
Berdasarkan
karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam
lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan
tahan lama.
C. Pengolahan Bahan Serat.
Sebelum
membuat produk kerajinan, tentunya perajin harus melakukan proses pengolahan
terhadap bahan tekstil. Proses pengolahan masing –masing bahan tekstil secara
umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.
Langkah – langkahnya sebagai berikut :
1.
Pemintalan
Benang.
Dari proses pemilihan serat akan
dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang yang di sebut pemintalan.
2.
Penggulungan
Benang.
Benang yang sudah dipintal akan digulung
menggunakan alat penggulung benang.
3.
Pencelupan
Warna.
Benang di proses dengan pencelupan untuk
memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang dikeringkan.
4.
Penenunan
Benang Menjadi Kain.
Setelah kering, benang dapat
ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi kain.
Benang
yang telah menjadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat macramé dan
tapestry, sedangkan kain dapat digunakan untuk membuat kain ikat celup.
D. Proses Produksi Kerajinan Bahan
Serat.
Teknik
dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau
mengolah bahan tekstil. Adapun teknik yang digunakan sangat beragam. Penggunaan
teknik dasar ini disesuaikan dengan kerajinan yang akan dibuat. Dengan
demikian, penggunaan teknik dasar menjadi tepat sasaran.
Adapun
teknik – teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan
untuk memproduksi kerajinan ikat celup, macramé, dan tapestry sebagai berikut :
a.
Menenun.
Teknik menenun dapat digunakan untuk
pembuatan produk kerajinan tapestry. Menenun menggunakan alat spanram atau
bingkai yang direntangkan benang – benang berfungsi sebagai jalur jalannya
benang tenunan atau pakan.
b.
Menjahit.
Menjahit adalah pekerjaan menyambung
kain dan bahan – bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit
dapat dilakukan dengan tangan (Manual) atau mesin jahit. dalam pembuatan kain
ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.
c.
Mengikat.
Mengikat adalah teknik menyatukan dua
benang / lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Mengikat dapat pula diartikan
menyatuka helaian kain yang satu dengan lainnya mennggunakan alat pengikat
untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul ataupun pola
warna.
E. Produk Dan Proses Kerajinan Bahan
Serat.
Dalam
pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang
berkualitas, maka dalam proses penciptaannya harus mengacu pada persyaratan. Adapun syarat – syarat perancangan benda
kerajinan sebagai berikut :
1.
Kegunaan
(Utility).
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai
praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh
mangkuk untuk wadah sayur.
2.
Kenyamanan
(Comfortable).
Benda kerajinan harus menyenangkan dan
memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya.
3.
Keluwesan
(Flexibility).
Benda kerajinan harus memiliki
keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu
sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4.
Keamanan
(Safety).
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan
pemakainya. Contoh piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi
zat pelapis / pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai
wadah makanan.
5.
Keindahan
(Aestetic).
Benda yang indah mempunyai daya tarik
lebih disbanding beda yang biasa – biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat
dilihat dari beberapa hal, diantaranya dari bentuk, hiasan atau ornament dan
bahan bakunya.
Karya
yang baik dihasilkan dari proses perancangan yang baik pula. Oleh sebab itu, proses perancangan karya
kerajinan harus memperhatikan hal – hal seperti berikut ini :
1. Tentukan
bahan dan jenis kerajinan.
2. Penggalian
ide dari berbagai sumber.
3. Buat
beberapa sketsa karya.
4. Tentukan
sebuah karya terbaik.
5. Kumpulkan
bahan dan alat.
6. Pembuatan
karya kerajinan
7. Evaluasi
karya.
8. Revisi
karya
Indonesia
dikenal kaya akan sumber daya alam berupa hutan yang tersebar di seluruh
Nusantara. Selama ini hasil hutan non kayu yang berasal dari tanaman dan
bersifat dapat diperbaharui belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dari para
pemangku kepentingan di sector kehutanan. Padahal, tanaman non kayu seperti
daun dan rumput – rumputan memberikan kontribusi ekonomi dan penyerapan tenaga
kerja yang signifikan.
Selain
tanaman kayu dan non kayu, terdapat bahan serat alam yang dihasilkan dari
hewan. Produk kerajinan yang dihasilkan dari bahan serat tumbuhan dan hewan
sangat banyak dan mudah didapat. Namun ada pula serat buatan yang dihasilkan
dari berbagai bahan campuran, yang juga menghasilkan produk kerajinan yang
kreatif seperti kain.
1.
Produk
Kerajinan Serat Tumbuhan.
Daun yang digunakan sebagai produk
kerajinan di sebut dengan serat alam. Serat alam yang biasa digunakan
diantaranya daun eceng gondok, daun pandan, daun jagung, daun pisang atau
pelepah pisang, daun kelapa / janur, daun lontar, daun pandan dan daun pohon
gebang. Selain daun, ada juga akar, biji dan batang.
Eceng gondok termasuk jenis tanaman yang
biasa tumbuh di air. Eceng gondok termasuk jenis tanaman pengganggu. Namun bagi
warga daerah tertentu seperti di Kulon Progo, Yogyakarta, eceng gondok menjadi
sumber penghasilan yang menjanjikan. Daerah ini menjadi sentra kerajinan tangan
dari eceng gondok. Selain eceng gondok, masih banyak lagi produk kerajinan dari
bahan serat alam ini sudah sudah digeluti oleh perajin di beberapa daerah.
a.
Bahan
Serat Tumbuhan.
Di bawah ini merupakan bahan serat alam
dari tumbuhan yang dapat diolah menjadi produk kerajinan. Pengolahan yang
dilakukan cukup sederhana, yaitu dikeringkan secara alami dengan sinar matahari
langsung.
1. Serat
Pelepah Pisang.
2. Serat
Daun Pandan.
3. Serat
Eceng Gondok.
Bahan – bahan serat alam dapat
menghasilkan produk kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet,
topi, alas meja dan tempat lampu. Teknikpembuatan kerajinan dari serat alam ini
sebagian besar dibuat dengan cara dianyam. Namun, ada juga yang menggunakan
teknik tempelatau jahit. Sedangkan proses persiapan pembatan bahan baku yang
digunakan biasanya dengan cara dikeringkan secara alami menggunakan sinar
matahari langsung. Untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus direndam
dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium benzoate atau zat pengawet
lainnya sehingga bahan serat alam dapat tahan lama tanpa jamur.
b.
Alat
Produksi Kerajinan Serat Tumbuhan.
Alat yang digunakan untuk membuat produk
kerajinan dari bahan serat alam cukup banyak. Peralatan digunakan sesuai
kebutuhan. Peralatan di bawah ini hanya sebagian saja dari aneka peralatan yang
dapat digunakan untuk membuat produk kerajinan dari bahan daun atau serat alam.
Peralatan yang dapat digunakan untuk
mengolah daun atau serat alam, diantaranya :
1. Gunting.
2. Cutter.
3. Pisau.
4. Lem
Tembak.
5. Jarum
Jahit.
Ada pula peralatan berat yang diperlukan
dalampembuatan kerajinan tertentu, seperti mesin jahit, mesin tenun,mesin
pemisah sabut kelapa dan aneka mesin lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan
bahan serat alam.
c.
Produk
Kerajinan dari Serat Tumbuhan.
Pembuatan produk kerajinan bahan serat
tumbuhan, baik yang dibuat sebagai bahan baku tekstil ataupun yang dibuat
sebagai fungsional memiliki prosedur yang berbeda. Bahan serat alamyang berasal
dari serat / sabut kelapa dapat diproduksi sebagai keset atau bahkan sebagai
isi bantal. Bahan serat alam dari daun / pelepah pisang, pandan atau eceng
gondok dapat diproduksi menjadi berbagai bentuk kerajinan yang memiliki fungsi
pakai dan juga fungsi hias dengan menggunakan teknik anyam
2.
Produk
Kerajinan Serat Hewan.
Serat hewan yang biasa dibuat untuk
bahan dasar kerajinan adalah bulu domba, serat ulat sutra, bulu biri – biri dan
kulit hewan.
Bulu domba memiliki ketebalan yang cukup
untuk dibuat kerajinan fesyen seperti syal, baju hangat, kaos kaki, rompi,
topi, sepatu dan tas. Ada pula yang dibuat menjadi sarung bantal kursi dan
taplak. Daerah penghasil bulu domba sebagai produk kerajinan diantaranya Tapos
Indramayu. Perajin daerah ini menyulap bulu domba menjadi hiasan yang menarik
dan kreatif. Masih banyak lagi produk kerajinan dari bahan serat hewan ini
sudah digeluti oleh perajin di beberapa daerah, melihat semakin variatifnya
minat masyarakat.
a.
Bahan
Serat Hewan.
Di bawah ini merupakan bahan serat dari
hewan yang dapat diolah menjadi produk kerajinan. Pengolahan yang dilakukan
cukup sederhana yaitu dikeringkan secara alami dengan sinar matahari langsung.
1. Serat
wol dari bulu domba.
2. Serat
sutra dari kepompong ulat sutera.
3. Serat
dari bulu alpaca.
Bahan – bahan serat hewan dapat diolah
dengan berbagai cara dan dilakukan dengan beberapa tahap pengolahan seperti
pencukuran, pembersihan dengan cara pencucian, pengeringan dan kemudian
dipintal. Hasil dari pemintalan diperoleh benang yang dapat dijadikan sejumlah
produk yang bernilai jualtinggi. Produk yang dihasilkan dari bulu domba sering
diolah dengan teknik tenun. Serat bulu domba atau wol memiliki kelebihan
diantaranya berat, hangat dan halus. Oleh sebab itu, bahan serat ini cocok
dimanfaatkan sebagai produk fesyen.
b.
Alat
Produksi Kerajinan Serat Hewan.
Alat yang digunakan untuk membuat produk
kerajinan dari bahan serat alam cukup banyak. Peralatan digunakan sesuai
kebutuhan. Peralatan di bawah ini hanya sebagian saja dari aneka peralatan yang
dapat digunakan untuk membuat produk kerajinan dari bahan serat hewan. Peralatan yang dapat digunakan untuk
mengolah daun atau serat alam, diantaranya :
1. Gunting.
2. Alat
pencukur bulu.
3. Baskom.
4. Jarum
jahit
Ada pula peralatan berat yang diperlukan
dalam pembuatan kerajinan tertentu, seperti alat pintal dan alat penggulung
benang. Alat tersebut dapat dibuat dalam bentuk tradisional.
c.
Produk
Kerajinan Dari Serat Hewan.
Mesin yang dapat digunakan untuk
mengolah serat hewan adalah :
1. Mesin
pemintalan.
2. Mesin
penggulung benang hasil pemintalan.
Pembuatan produk kerajinan bahan serat
hewan, baik yang dibuat sebagai bahan baku tekstil ataupun yang dibuat sebagai
fungsional memiliki prosedur yang berbeda. Bahan serat hewan dari sutra dapat
diproduksi menjadi kain sutra. Sedangkan kain sutra sendiri masih dapat diolah
kembali menjadi berbagai produk kerajinan lainnya, misalnya batik, kain ikat
celup, busana dan syal. Bahan serat hewan dapat diproduksi menjadi berbagai bentuk
kerajinan yang memiliki fungsi pakai dan fungsi hias dengan menggunakan teknik
jahit, tenun dan rajut.
F. Kemasan Produk Kerajinan Bahan
Serat.
Penyajian
sebuah produk kerajinan disebut juga dengan kemasan. Kemasan telah menjadi
bagian penting dari sebuah karya. Saat ini kemasan sebuah produk turut
menentukan apakah produk tersebut layak dikatakan memiliki kualitas lebih atau
biasa saja. Bentuk kemasan sangat membantu sebuah produsen mengenalkan produk.
Bentuk kemasan sangat membantu para perajin atau produsen mengenalkan dan
mendekatkan produk kepada konsumennya. Hanya dalam beberapa detik saja sebuah
kemasan dapat merubah cara pikir seseorang dari tidak tertarik menjadi tertarik
terhadap sebuah produk.
Dilihat dari fungsinya, kemasan
memiliki empat fungsi utama, yaitu :
1. Menjual
produk.
2. Melindungi
produk.
3. Memudahkan
penggunaan produk.
4. Memperindah
penampilan produk.
Keempat
fungsi tersebut penting diperhatikan agar dapat meningkatkan daya jual produk. Kemasan
sebagai pelengkap produk dengan tujuan agar produk terlihat lebih menarik.
Bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti logam, plastic,
kayu, serat alam, kardus, kaca dan mika. Pilihan bahan kemasan harus
disesuaikan dengan jenis produk kerajinan yang akan dikemas. Penting untuk
dipahami bahwa produk yang diperuntukkan dijual, maka kemasan harus lebih
berguna untuk melindungi keamanan karya dari kerusakan, sedangkan jika untuk
dipamerkan maka kemasan lebih berfungsi sebagai penunjang produk utama.
G. Contoh Proyek Kerajinan Bahan
Serat.
Mari
kita pelajari prosedur pembuatan kerajinan dari serat kayu di bawah ini.
Perhatikan langkah – langkah pembuatannya.
Membuat Kerajinan Rompi Serat Kayu.
a.
Perencanaan.
1.
Mengidentifikasi
Kebutuhan.
a.
Ilustrasi.
Dalam memperingati ulang tahun SMP
bangsa sejahtera, panitia menyelenggarakan lomba cipta kostum rompi bagi para
siswa didiknya. Reza ingin sekali ikut lomba tersebut guna memperoleh
pengalaman mendesain busana. Selanjutnya Reza mencoba merancangnya dengan
menggunakan bahan serat alam. Reza beranggapan bahwa bahan tersebut tidak akan
dicoba oleh orang lain.
b.
Ide
/ Gagasan.
Reza akan membuat rompi dari serat kulit
kayu melinjo yang dimodifikasi dengan cara dipadukan dengan bahan lain seperti
kulit dan manik – manik. rompi yang dibuat reza dijahit dengan tangan dan
menggunakan aksen lukisan dengan motif Papua. Reza terinspirasi dari
pertunjukkan tari daerah Papua saat berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah
(TMII) Jakarta.
2. Menentukan
bahan dan fungsi produk kerajinan modifikasi dari bahan alam, yaitu serat kayu
melinjo.
3. Menggali
ide dari berbagai sumber (majalah, surat kabar, internet, survey pasar)
4. Membuat
sketsa karya dan menentukan karya terbaik dari sketsa.
b.
Pelaksanaan.
1.
Menyiapkan
Bahan dan Alat.
a. Bahan
: Serat kulit kayu, kulit hewan tersamak, cat akrilik, rumbai.
b. Alat
: Pensil, gunting, pisau kertas, lem (putih / kuning), jarum dan benang.
2.
Membuat
Karya Kerajinan.
a. Buat
pola rompi yang diinginkan sesuai rancangan menggunakan kertas Koran. Ukuran
pola dapat diukur sesuai badan kita. Namun dapat pula menggunakan baju / rompi
yang sudah ada dan dibuat polanya dari kertas Koran.
b. Ambil
serat kulit kayu dari pohon melinjo yang siappaki. Ukur sesuai dengan pola yang
sudah dibuat dengan cara menjiplak dengan pola kertas. Guntinglah serat kulit
kayu sesuai pola kertas.
c. Jahit
bagian depan dengan bagian belakang satu persatu, dimulai dari bagian pundak,
berlanjut ke bagian tepi badan kanan dan kiri. Proses penjahitan dapat
dilakukan dengan tangan menggunakan tusuk tikam jejak atau jelujur dapat pula
dengan menggunakan mesin jahit.
d. Tempelkan
rumbai pada serat kulit kayu. Rumbai dapat menggunakan kulit tersamak yang
lebih lunak agar terlihat lentur. Buat tempelan kulit tersamak sesuai rancangan
menggunakan lem agar kuat. Jika diinginkan rumbai dapat dijahit sekali lagi
agar lebih kuat.
e. Lukis
bagian depan rompi dengan cat akrilik agar lebih menarik menggunakan motif
ragam hias Papua.
c.
Evaluasi.
lakukan evaluasi dengan menguji karya. Ingatlah
selalu keselamatan kerja, terutama dalam menggunakan jarum atau mesin jahit.
Fucek
ReplyDeleteGua harus catet semuanya iya fucek
ReplyDeleteKsnsjsbjzjsj GUE DISURUH NYATET MASA SAMA GUE GURU GUE, YAALLAH
ReplyDeleteyaAllah gepeng tangan gue
ReplyDeletetangan saya copot , ganti ya buk
ReplyDeleteANCDJFHDIFHRFR GUE PEGEL YA ALLAH
ReplyDeleteteruntuk guru prakarya gua :PLIS LAH YA BU KALO NGASIH CATATAN NGIRA NGIRA SAYA JUGA BISA CAPE BU,MANA SEHARI ADA 4 PELAJARAN LAGI BU.TOLONG BU SAYA STRESS
ReplyDeleteHaha ngakak😂
Delete